Hari ini saya berdiskusi dengan teman sejawat yang banyak membaca buku dan artikel mengenai kekuatan tidur. Ia sering mendiagnosis dan menerapi pasien-pasien dengan pendekatan kepada evaluasi dan intervensi pola tidurnya. Dan hal tersebut banyak dibenarkan dan disetujui oleh pasiennya. Tak diragukan lagi, bukti-bukti mengenai manfaat tidur telah begitu banyak dikemukakan . Mungkin itu juga yang bisa menjelaskan kenapa di musim ujian banyak palajar usia sekolah menderita flu (karena tidur berhubungan dengan imunitas/kekebalan tubuh), atau seseorang dapat pula mengalami tekanan darah rendah serta tekanan darah tinggi karena kekurangan tidur yang bersifat kronis.
Ia juga sering memberikan ceramah mengenainya, termasuk dikalangan aktivis yang mungkin saking semangatnya beraktivitas, kadang menganggap tidur bagian dari kemalasan. (Saya juga pernah dirasani demikian gara-gara suatu kali dianggap tidur "kepagian", sementara dang teman-teman aktivis tidak tidur berdiskusi hingga hampir pagi.) Sebagian orang yang lain, menderita kekurangan tidur karena bekerja terlalu keras mencari sesuatu, atau mungkin menderita kecemasan di bawah ataupun di "atas" sadar, yang mengganggu pikiran.
Sebagai seorang dokter, saya sudah lama tahu tentang manfaat tidur. Namun hari ini saya cukup terhenyak juga karena diingatkan akan hal itu. Maklum akhir-akhir ini saya sering tidur jam 2 pagi karena banyak tugas yang harus saya selesaikan, sedangkan saya tidak memiliki waktu lain kecuali setelah anak saya tertidur. Itulah mengapa, dalam sebuah publikasi disebutkan bahwa jumlah profesor perempuan lebih sedikit, karena banyak di antaranya baru bisa menulis dan berkarya di atas jam 9 malam. Semoga saya juga bisa jadi professor hehehe. Terakhir, saya juga pernah mengalami kecelakaan yang mematahkan tulang kepala saya beberapa hari sebelum pernikahan, hanya gara-gara karena mengantuk dijalan akibat sering nglembur semalaman. Maka ketika saya baca tulisan ini, saya pikir banyak benarnya juga. Oke, Selamat membaca:-)
Kekurangan Tidur Kronis Berbahaya untuk Kesehatan
Michael Breus
WebMD Feature
www.medicinet.com
Tidak cukup tidur dan tidak tidur dengan baik adalah tidak baik. Sesungguhnya, ada cukup harga yang harus dibayar. Mungkin setelah mengetahuinya, Anda akan terkejut mengetahui bahwa kekurangan tidur kronis karena alasan apapun, secara signifikan mempengaruhi kesehatan, kinerja, keamanan, dan kantong Anda:-)
Terdapat banyak penyebab kekurangan tidur. Sress di kehidupan sehari-hari dapat mempengaruhi kemampuan kita untuk tidur dengan baik, atau mungkin kita menukar tidur dengan lebih banyak pekerjaan atau bermain. Kita juga mungkinmemiliki kondisi kesehatan atau kondisi mental yang mengganggu tidur dan kami kita juga menyadari bahwa kita sedang kekurangan tidur.
Namun, sangat penting untuk menyadari bahwa kekurangan tidur sering terjadi karena gangguan tidur yang tidak diketahui. Setelah tidur malam hari, Anda mungkin tidak merasa dipulihkan dan lebih segar serta mengantuk pada siang hari. Akan tetapi, kita sama sekali tidak sadar bahwa kita mengalami kekurangan tidur atau gangguan tidur. Anda mungkin berpikir, "ini hanya stress karena pekerjaan atau anak-anak," atau Anda mungkin merasa "memang selalu begini" dan tidak memiliki gagasan bahwa Anda harus merasakan sesuatu hal yang berbeda. Kurangnya kesadaran ini akan tergabung menjadi konsekuensi-konsekuensi, karena begitu banyak orang tetap tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun.
Mari kita lihat konsekuensi dari kekurangan tidur.
Dalam jangka pendek:
* Kekurangan tidur menyebabkan penurunan kinerja dan kewaspadaan secara signifikan. Mengurangi tidur malam Anda satu setengah jam untuk satu malam saja dapat mengakibatkan penurunan kewaspadaan oleh siang hari sebanyak 32%.
* Penurunan kewaspadaan berlebihan dan mengantuk disiang hari akan mengurangi memori dan kemampuan kognitif Anda (kemampuan Anda untuk berpikir dan memproses informasi).
* Gangguan tidur dari mitra tidur, karena tidur yang dapat menimbulkan kekacauan signifikan masalah bagi hubungan (misalnya, pisahkan tempat tidur, konflik, kemurungan, dll).
* Anda mungkin akan mengalami buruknya kualitas hidup. Misalnya, Anda mungkin tidak dapat berpartisipasi dalam beberapa kegiatan yang berkelanjutan memerlukan perhatian, seperti yang terjadi di film, melihat anak Anda bermain di sebuah sekolah, atau menonton TV show favorit.
* Rasa mengantuk yang berlebihan juga memberikan kontribusi kepada lebih dari dua kali lipat lebih tinggi risiko kecelakaan kerja.
* National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) memperkirakan bahwa setiap tahun pengemudi yang mengantuk bertanggung jawab untuk sedikitnya 100.000 kecelakaan mobil , 71.000 cedera, dan 1550 kematian.
Berita baik untuk banyak gangguan yang menyebabkan kekurangan tidur adalah bahwa setelah penilaian risiko, pendidikan, dan perawatan, dan peingkatan memori kognitif, jumlah kecelakaan menjadi menurun.
Dalam jangka panjang, konsekuensi klinis gangguan tidur yang tidak diterapi memang besar. Ia bisa terkait dengan banyak penyakit medis yang serius, termasuk antara lain:
* Tekanan darah tinggi
* Serangan Jantung
* Gagal jantung
* Stroke
* Obesitas
* Masalah kesehatan jiwa, termasuk depresi dan gangguan mood
* Pelemahan mental
* perlambatan pertumbuhan janin dan anak
* Luka dari kecelakaan
* Gangguan kualitus tidur dari mitra tidur
* Kurangnya kualitas hidup
Studi menunjukkan peningkatan risiko kematian bagi mereka yang melaporkan tidur kurang dari enam atau tujuh jam per malam. Satu studi menemukan bahwa mengurangi waktu tidur memiliki risiko kematian yang lebih besar daripada merokok, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Gangguan tidur juga menjadi salah satu prediktor utama dari pemasukan orang tua ke panti jompo, sedangkan insomnia yang parah memiliki resiko kematian tiga kali lipat pada lansia.
Bukan main, kekurangan tidur kerugian juga bisa menjadi faktor kontributor obesitas. John Winkelman, MD, PhD, direktur medis dari Pusat Kesehatan Tidur di Brigham Women's Hospital dan asisten profesor psikiatri di Harvard Medical School menyatukan temuan-temuan tersebut secara baik, "Apa yang paling sering tidak disadari orang-orang adalah bahwa kebiasaan tidur adalah faktor penting bagi kesuksesan setiap rencana manajemen apapun". Dan Michael Thorpy, MD, direktur Pusat Gangguan Tidur di Montefiore Medical Center di New York menambahkan, "Setiap Amerika membuat resolusi untuk menurunkan berat badan ... mungkin harus mempertimbangkan komitmen paralel untuk tidur lebih banyak."
Juga penting untuk menyadari besarnya lingkup dan prevalensi gangguan ini; lebih dari 85 gangguan tidur diketahui oleh Perhimpunan Gangguan Tidur Amerika telah mempengaruhi lebih dari 70 juta orang Amerika. Hingga satu-sepertiga dari penduduk Amerika memiliki gejala insomnia, namun hanya kurang dari 10% dari mereka yang teridentifikasi oleh dokter umum. Tidur yang berhubungan dengan gangguan bernapas menunjukkan spektrum abnormalities mulai dari mendengkur hingga apnea (episode berulang henti napas sewaktu tidur). Meskipun prevalensinya tinggi, sebagian besar kasus tetap tidak terdiagnosis dan tidak tertatalaksana.
* Mendengkur kronis, misalnya, dikaitkan dengan peningkatan insiden penyakityang berhubungan dengan jantung dan otak. Itu terjadi pada sekitar 45% dari penduduk Amerika; Setengah diantaranya mengalami apnea tidur.
* Prevalensi apnea tidur adalah setara dengan diabetes dan asma. Lebih dari 20 juta warga Amerika - 24% dari orang dewasa dan 9% dari perempuan dewasa - diperkirakan memiliki beberapa derajat apnea tidur. Hanya sebagian kecil telah didiagnosis dan diobati.
* Apnea merupakan faktor risiko utama untuk tekanan darah tinggi, sebanyak 40% dari mereka tidak terdiagnosis dan tidak mendapatkan perawatan tekanan darah tinggi. Pengobatan yang efektif untuk apnea tidur pasien dengan tekanan darah tinggi akan mengarah pada pengurangan risiko stroke.
* Pasien dengan apne atidur sedang hingga parah hampir sama dengan pengemudi yang mabuk, dan memiliki hingga 15 kali lipat peningkatan risiko kecelakaan kendaraan bermotor.
Dengan kekayaan informasi dan pilihan yang tersedia untuk perawatan kekurangan tidur, banyak penderitaan, penyakit yang berhubungan, peningkatan tingkat kecelakaan, dan efek pada produktivitas, kinerja, konsentrasi, dan memori akan dapat dihindari. Peningkatan kesadaran merupakan langkah pertama, untuk kita secara individu mauoun masyarakat. Beberapa peneliti menunjukkan bahwa kekurangan tidur harus dianggap sama seriusnya dengan dampak sosial alkohol.
SUMBER
"Sleep: "We Are Chronically Sleep Deprived," Vol. 18 No. 10. Sleep Medicine, Kryger, Meir, et al., Third Edition. 2000. Sleep: "Excessive Daytime Sleepiness and Risk of Occupational Injuries in Non-shift Daytime Workers," Vol. No. 3. Heart Disease , Vol. 4 No. 5. Sleep"The Cost of Sleep-Related Accidents," Vol. 17, No. 1. National Center on Sleep Disorders Research. Sleep: "Health Care Utilization in the 10 Years Prior to Diagnosis in Obstructive Sleep Apnea Syndrome Patients," Vol. No. 22. Journal of Clinical Hypertentions, Vol. 4 No. 6. Journal of the American Board of Family Practice, Vol. 15 No. 2. Sleep: "Sleepiness-Related Accidents In Sleep Apnea Patients,"
Vol. 23 No. 3. AM Rev Respir Dis: "Automobile Accidents Involving Patients with Obstructive Sleep Apnea," Vol. 138. Am J Respir Crit Care Me: "Simulated Driving Performance in Patients With Obstructive Sleep Apnea," Vol. 154. Circulation: "Effect of Nasal Continuous Positive Airway Pressure Treament on Blood Pressure in Patients with Obstructive Sleep apnea," Vol. 107. News release, "Planning to Lose Weight in the New Year? Experts Say, Think Sleep. Studies Show Sleep Loss May Sabotage Success of No.1 Resolution," Sanofi-Synthelabo Inc. Columbia University, Dept.of Otolaryngology, Head and Neck Surgery
Tidak ada komentar:
Posting Komentar